Minggu, 08 Januari 2017

penyearah gelombang penuh




PENYEARAH GELOMBANG PENUH

JurusanPendidikanFisikaFakultasTarbiyahUIN Alauddin Makassar

Abstrak

Telah dilakukan praktikum elektronika dengan judul “Penyearah Gelombang Penuh”.Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Jurusan Pendidikan Fisika. Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi dioda penyearah dan mengetahui prinsip kerja suatu rangkaian penyearah gelombang penuh serta memahami perbedaan mendasar besaran antara Vrpp, Vpp, Vp, Vrms dan Vdc. Variabel ukur dalam praktikum ini adalah Vrpp dan Vdc , variabel manipulasi yaitu nilai kapasitansi kapasitor dan dioda, variabel tetap yaitu nilai resistansi resistor 200 Ω, tegangan sumber input, dan Vpp. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada penyearah gelombang penuh 2 dioda dengan menggunakan tansformator engkel yang dihubungkan dengan rangkaian, ketika diberi panjar maju maka arus akan melewati dioda sedangkan ketika diberi panjar mundur maka tidak ada arus yang lewat pada dioda akibatnya tidak membentuk gelombang pada osiloskop, begitupun dengan menggunakan 4 dioda. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah pada penyearah setengah gelombang, dengan menggunakan 2 dioda dan 4 dioda mempunyai perbedaan yaitu pada penggunaan tranformator, pada 2 dioda menggunakan tansformator CT sedangkan pada 4 dioda menggunakan transformator engkel tetapi dari hasil pengukuran dan perhitungan pada tegangan riak puncak ke puncak mempunyai nilai yang sama.

Kata kunci: Penyearah Gelombang Penuh, Transformator,

TUJUAN

  1. Untuk memahami fungsi dioda sebagai penyearah gelombang penuh.
  2. Untuk memahami prinsip kerja dari suatu rangkaian penyearah gelombang penuh.
  3. Memahami perbedaan mendasar besaran Vrpp, Vpp, Vp, Vrms dan Vdc pada penyearah gelombang penuh.

METODOLOGI EKSPERIMEN

Teori Singkat

Efek menyearahkan arus dapat dijalankan secaara otomatis dengan menggantikan sakelar dengan dioda (Wal and Knol, 1979:66). Dioda terbuat dari 2 jenis bahan semikonduktor, bahan P dan bahan N. Bahan P dinamakan anoda dan bahan N dinamakan katoda. APN junctio n terbentuk dengan menggabungkan bahan tipe P dan bahan tipe N (Khandpur,1999:129). Dioda semikonduktor diperkenalkan pada bagian terakhir memiliki karakteristik I-V yang tidak biasa, dioda mudah melakukan panjar maju tetapi sulit untuk melakukan panjar mundur (dengan asumsi panjar reverse kurang dari tegangan rusaknya). seperti kita akan melihat, perilaku ini tidak biasa memungkinkan kita untuk menggunakan dioda untuk banyak tujuan, tetapi itu juga mempersulit analisis rangkaian dioda (Eggleston, 2011:80).

  

                                                F                                  D1






                  220 V AC                                          CT

                                                                       




                                                                                                                                RL        Vout




                                                                                    D2



(sumber:©Herman, 2014: 4)

Gambar 1: penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda

             Kumparan kedua dalam rangkaian di atas mempunyai penyadap tengah (center tap) yang dihubungkan dengah salah satu ujung dari hambatan beban (melalui groung). Ujung lain dari hambatan beban dihubungkan dengan dioda-dioda. Rangkaian ini berfungsi sebagai dua penyarah setengah gelombang, masing-masing menghantar selama setengah siklus secara bergantian. Karena adanya penyadap tengah pada lilitan  sekunder, masing-masing rangkaian dioda hanya menerima setengah gelombang sekunder. Bila dioda dianggap sempurna, ini berarti bahwa puncak tegangan keluaran yang di searahkan adalah:

Vdc = 0,5 Vp …. (1)

Nilai rata-rata atau nilai dc dari keluaran gelombang penuh yang disearahkan adalah dua kali setengah gelombang yang disearahkan yang digerakkan oleh tegangan sekunder yang sama:

Vdc = 0,636 Vout … (2)

Persamaan yang lainnya:


(Herman, 2014: 4-5).

            Agar  tegangan dc yang dihasilkan dapat lebih rata maka digunakan kapasitor. Dengan adanya kapasitor pada penyearah gelombang penuh, tegangan keluaran tak segera turun walaupun tegangan masukan sudah turun. Hal ini disebabkan karna kapasitor memerlukan waktu (T=RC) untuk menosongkan muatannya. Sebelum muatan pada kapasitor turun banyak, tegangan pada kapasitor keburu naik lagi. Tegangan berubah yang terjadi disebut tegangan riak, dengan nilai puncak ke puncak dinyatakan sebagai Vrpp. (Sutrisno, 1986:96).

            Dari beberapa referensi di atas dapat disimpulkan bahwa penyearah gelombang penuh dapat dirangkai dengan dua cara yaitu menggunakan dua dioda dan empat dioda. Rangkaian penyearah gelombang penuh yaitu jika masukannya positif maka arus akan melewati anoda dioda dan jika masukannya bernilai negatif maka arus akan melewati katoda dioda, artinya dioda hanya melewatkan arus dalam keadaan panjar maju sehingga dapat tebentuk gelombang penuh.

Alat dan Komponen

  1. Alat

  1. Osiloskop  Sinar Katoda (CRO)                                                   1   buah
  2. Voltmeter  DC 20 volt                                                                  1 buah
  3. Voltmeter AC 200 volt                                                                 1   buah
  4. Kabel penghubung                                                                        12 buah

  1. Komponen

  1. Dioda penyearah IN 540                                                               4   buah
  2. Resistor 5W220 ΩJ                                                                       1   buah
  3. Kapasitor 47µF                                                                                                   1   buah
  4. Kapasitor 330 µF                                                                                                 1 buah
  5. Kapasitor 1000µF                                                                                                 1 buah

  1. Transformator Enkel 500 mA   9 volt Ac                                     1   buah
  2. Transformator CT 500 mA       9 volt Ac                                      1   buah          

Identifikasi Variabel

  1. Variabel kontrol          : Vs input trasformator, resistansi resistor, dan dioda
  2. Variabel respon           : Vrpp dan Vdc
  3. Variabel manipulasi     : Kapasitor

Definisi Operasional Variabel

  1. Tegangan sumber adalah besarnya nilai beda potensial  yang di input masuk kedalam rangkaian yang diukur menggunakan voltmeter .
  2. Resistansi Resistor adalah besarnya nilai resistansi resistor yang digunakan dalam rangkaian dengan nillai resistor sebesar 220 .
  3. Vdc adalah tegangan yang diukur pada resistor setelah melewati dioda yang diukur dengan voltmeter DC dengan batas ukur 20 volt.
  4. Vrpp adalah nilai tegangan yang terbentuk setelah kapasitor dipasang paralel dengan resistor dimana pada percobaan ini kita menggunakan resistor 220 Ω dengan kapasitor 47 , 330 dan 1000 .

Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada percobaan ini adalah:

Kegiatan 1: penyearah gelombang penuh menggunakan dua dioda

  1. Menyiapkan alat dan komponen yang akan digunakan.
  2. Merangkai suatu rangkaian seperti pada gambar di bawah ini


                      Sumber : Tim Dosen UIN, penuntun  praktikum

elektronika lanjutan. Hal :4.

Gambar 2.1 : Rangkaian penyearah gelombang penuh 2 dioda

  1. Mengukur tegangan efektif sebagai nilai Vrms di transformator dengan menggunakan voltmeter AC dengan batas ukur 200 volt.
  2. Selanjutnya mengukur tegangan dc (Vdc) pada resistor setelah arus melalui dioda dengan menggunakan voltmeter DC dengan batas ukur 20 volt.
  3. Memasangkan kapasitor 47 µF yang diparalelkan dengan resistor kemudian menghubungkan probe osiloskop ke output rangkaian untuk memperoleh menampilkan tegangan riak.pada layar osiloskop.
  4. Mengganti-ganti nilai kapasitas kapasitor dengan 330 µF .
  5. Mencatat hasil pengamatan yang diperoleh.

Kegiatan 2: penyearah gelombang penuh menggunakan empat dioda

  1. Merangkai suatu rangkaian seperti pada gambar di bawah ini


              Sumber : Tim Dosen UIN, penuntun  praktikum

elektronika lanjutan. Hal :5.

Gambar 2.2: Rangkaian penyearah gelombang penuh 4 dioda

  1. Mengukur tegangan efektif sebagai nilai Vrms di transformator dengan menggunakan voltmeter AC dengan batas ukur 200 volt.
  2. Selanjutnya mengukur tegangan dc (Vdc) pada resistor setelah arus melalui dioda dengan menggunakan voltmeter DC dengan batas ukur 20 volt.
  3. Memasangkan kapasitor 47 µF yang diparalelkan dengan resistor kemudian menghubungkan probe osiloskop ke output rangkaian untuk memperoleh menampilkan tegangan riak.pada layar osiloskop.
  4. Mengganti-ganti nilai kapasitas kapasitor dengan 330 µF dan 1000 µF.
  5. Mencatat hasil pengamatan yang diperoleh.























HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA

Hasil Pengamatan

Kegiatan 1: Penyearah Gelombang Penuh menggunakan dua dioda

  1. Bentuk Gelombang Input
    Batas ukur vertikal                         : 5 volt/Div
    NST vertikal                                   : 1 volt/skala
    Batas ukur Horizontal                    : 5 ms/Div
    NST Horizontal                              : 1 volt/skala
    Periode                                           : 20 ms
    Frekuensi                                        : 50 Hz
    Vp                                                  : 12 volt
    Vpp                                                            : 24 volt
    Vrms                                               : 12,1 volt






  1. Bentuk gelombang output
    Batas ukur vertical                         : 5 volt/Div
    NST vertical                                   : 1 volt/Skala
    Batas ukur Herizontal                    : 5 ms/Div
    NST Herizontal                              : 1 ms/Skala
    Periode                                           : 20 ms
    Frekuensi                                        : 50 Hz
    Vp                                                  : 12 volt
    Vpp                                                            : 24 volt
    Vrms                                               : 12,1 volt
    Vdc                                                            : 11,36  volt
















  1. Bentuk gelombang output dengan Kapasitor 330 µF
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Penunjukan skala                : 6 volt/Skala

     Vrpp                                   : 6 volt




  1. Bentuk gelombang output dengan Kapasitor 47 µF
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Penunjukan skala                : 8 volt/Skala
    Vrpp                                   : 8 volt




Kegiatan 2: Penyearah Gelombang penuh dengan menggunakan empat dioda

  1. Bentuk Gelombang Input
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Batas ukur Herizontal        : 5 ms/Div
    NST Horizontal                  : 1 ms/Skala
    Periode                               : 20 ms
    Frekuensi                            : 50 Hz
    Vp                                      : 12 volt
    Vpp                                                : 24 volt
    Vrms                                   : 12,1  V













  1. Bentuk gelombang output
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Batas ukur Herizontal        : 5 ms/Div
    NST Horizontal                  : 1 ms/Skala
    Periode                               : 20 ms
    Frekuensi                            : 50 Hz
    Vp                                      : 12 volt
    Vpp                                                : 24 volt
    Vrms                                   : 12,1 volt


  2. Bentuk gelombang output dengan menggunakan kapasitor 47µF
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Penunjukan skala                : 6 volt/Skala
    Vrpp                                   : 6 volt




  1. Bentuk gelombang output dengan menggunakan kapasitor 330 µF
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Penunjukan skala                : 2 volt/Skala
    Vrpp                                   : 2 volt
    Grafik : Bentuk gelombang output dengan kapasitor 330 µF





  1. Bentuk gelombang output dengan menggunakan kapasitor 1000 µF
    Batas ukur vertical             : 5 volt/Div
    NST vertical                       : 1 volt/Skala
    Penunjukan skala                : 2 volt/Skala
    Vrpp                                   : 2 volt
    Grafik : Bentuk gelombang output dengan kapasitor 1000 µF



 

Analisis Data

Perhitungan frekuensi tegangan bolak-balik

Batas ukur vertikal            = 5 Volt/div

Batas ukur Horisontal       = 5 ms/div

Periode (T)                        = 20. 10-3 s = 20 ms

Frekuensi (f)                      = 

                                          = 0.05 Hz

                                          = 50 Hz

  1. Penyearah Gelombang Penuh Dua Dioda

  1. Menghitung tegangan input dan tegangan output
    R         = 220 Ω
    C1        =  47 µF
    C2        =  330 µF
    C3        =  1000 µF

  • Untuk tegangan input

  1. Pengukuran dengan CRO (Vinput)
                Batas Ukur vertical                 =   volt/div
                NstVertikal                             =
                Batas ukur Horizantal             =   ms/div
                Nst Horizontal                                    =
          Frekuensi input                        = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal
                Vm (Vpp)                                = Penunjukkan skala x  Nst Skala vertikal
                Vp                                           = 
                Vrms                                       = 
                Vdc                 =  0,636  x  Vrms
  2. Pengukuran dengan Voltmeter
    Vrms                =   volt

  • %  KR Vrms               =   x 100%




  • Untuk tegangan output (Vdc) pada Resistor

  1. Pengukuran dengan CRO
                Batas Ukur vertical                 =   volt/div
                NstVertikal                             =
                Batas ukur Horizantal             =  ms/div
                Nst Horizontal                                    =
          Frekuensi input                        = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal
                Vm (Vpp)                                = Penunjukkan skala  x  Nst Skala vertikal
                Vp                                           = 
                Vrms                                       = 
    Vdc                                         =  0,709  x  Vrms                    . . .  . . . . . . . . (A)
  2. Pengukuran dengan Voltmeter
    Vdc                                         =           volt                             . . . . . . . . . . . .(B)

  • %  Kesalahan Relatif (KR) Tegangan efektif (Vrms)
  • %  KR Vdc                 =   x 100%
  • Pelaporan Fisika (PF)
    PF                                = { Vrms +  Nst vertical } volt


  1. Pengukuran Tegangan Riak (Vrpp)

  1. Pengukuran dengan CRO

  • Untuk Kapasitor(C)    =          µF =                F
    Nst vertikal CRO        =           ms
    Vrpp1                                      = Penununjukan skala x Nst vertikal CRO….(Vrpp1b)

  1. Hasil Pengukuran tegangan riak (Vrpp) dengan Perhitungan

  • UntukKapasitor(C)     =          µF =     F
    Vrpp1                                      = Vp …… (Vrpp1a)
  • % Kesalahanrelatif (KR) teganganriak (Vrpp)
          %  KR Vrpp1                      =    x 100  %
  • PelaporanFisika (PF)
          PF1       = [ Vrpp1 + ½ NstVertikal] Volt

  1. Penyearah Gelombang Penuh Empat Dioda

  1. Menghitung tegangan input dan tegangan output
    R         = 220 Ω

  • C1        =  47 µF
  • C2        =  330 µF
  • C3        =  1000 µF
  • Untuk tegangan input

  1. Pengukuran dengan CRO (Vinput)
                Batas Ukur vertical                 =   volt/div
                NstVertikal                             =
                Batas ukur Horizantal             =   ms/div
                Nst Horizontal                                    =
          Frekuensi input                        = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal
                Vm (Vpp)                                = Penunjukkan skala x  Nst Skala vertikal
               
                 Vp                                          = 
                Vrms                                       = 
                Vdc                                         =  0,709  x  Vrms
  2. Pengukuran dengan Voltmeter
    Vrms                =   volt

  • %  KR Vrms               =   x 100%
  • Untuk tegangan output (Vdc) pada Resistor

  1. Pengukuran dengan CRO
                Batas Ukur vertical                 =   volt/div
                NstVertikal                             =
                Batas ukur Horizantal             =  ms/div
                Nst Horizontal                                    =
          Frekuensi input                        = Penunjukan skala x Nst Skala Horisontal
                Vm (Vpp)                                = Penunjukkan skala  x  Nst Skala vertikal
                Vp                                           = 
                Vrms                                       = 
    Vdc                                         =  0,636  x  Vrms                    . . .  . . . . . . . . (A)
  2. Pengukuran dengan Voltmeter
    Vdc                                         =           volt                             . . . . . . . . . . . .(B)

  • %  Kesalahan Relatif (KR) Tegangan efektif (Vrms)
    %  KR Vdc                 =   x 100%
  • Pelaporan Fisika (PF)
    PF                                = { Vrms +  Nst vertical } volt

  1. Pengukuran Tegangan Riak (Vrpp)

  1. Pengukuran dengan CRO

  • Untuk Kapasitor(C)    =          µF =                F
    Nst vertikal CRO        =           ms
    Vrpp1                                      = Penununjukan skala x Nst vertikal CRO ….(Vrpp1b)

  1. Hasil Pengukuran tegangan riak (Vrpp) dengan Perhitungan

  • pUntukKapasitor(C)   =          µF =     F
    Vrpp1                                      = Vp …… (Vrpp1a)
  • % Kesalahanrelatif (KR) teganganriak (Vrpp)
          %  KR Vrpp1                      =    x 100  %
  • PelaporanFisika (PF)
          PF1       = [ Vrpp1 + ½ Nst Vertikal] Volt









TABEL HASIL PENGAMATAN PENYEARAH GELOMBANG PENUH

Kegiatan 2.1: Hasil analisis dari perhitungan tegangan input dan tegangan output penyearah

gelombang penuh dengan 2 dioda

Tabel 2.1 : Hasil Perhitungan Tegangan Input Dan Tegangan Output

NST Vertikal                                 =    1,0  Volt/skala

NST Horizontal                             =    1,0 ms/skala

Periode (T)                                    =    20 ms

Frekuensi (f)                                  =    50 Hz

NO
VINPUT (Volt)
VOUTPUT (Volt)
% KR
VTrafo(V)
Vpp (V)
Vp(V)
Vrms[A]
Vrms[B]
Vdc [A]
Vdc [B]
Vrms (%)
Vdc (%)
1
12,00
24,00
12,00
 8,51
12,1
7,63
11,36
34,00
12,00

Kegiatan 2.2: Hasil analisis dari pengukuran tegangan riak puncak ke puncak

Tabel 2.1 : Pengukuran tegangan Riak (Vrpp)

NST Vertikal                                 =      1,0     Volt/skala

NST Horizontal                             =      1,0     ms/skala

Perode (T)                                     =      20      ms

Frekuensi (f)                                  =      50      Hz

Resistansi                                      =    220     Ω

NO
Vtrafo
(Volt)
Kapasitor
(F)
Vrpp pengukuran
(Volt)
Vrpp Perhitungan
(Volt)
 % KR
Vrpp (%)
1
12,00
3,3 x 10-4
6,00
16,50
175
2
12,00
0,47  x 10-4  
8,00
116
650













Kegiatan 2.3: Hasil analisis dari perhitungan tegangan input dan tegangan output penyearah

gelombang penuh dengan 4 dioda

Tabel 2.3 : Hasil Perhitungan Tegangan Input Dan Tegangan Output

NST Vertikal                                 =    1,0  Volt/skala

NST Horizontal                             =    1,0 ms/skala

Periode (T)                                    =    20 ms

Frekuensi (f)                                  =    50 Hz

NO
VINPUT (Volt)
VOUTPUT (Volt)
% KR
VTrafo(V)
Vpp (V)
Vp(V)
Vrms[A]
Vrms[B]
Vdc [A]
Vdc [B]
Vrms (%)
Vdc (%)
1
12,00
24,00
12,00
8,51
12,1
7,63
9,54
20,00
0,10

Kegiatan 2.4: Hasil analisis dari pengukuran tegangan riak puncak ke puncak

Tabel 2.4 : Pengukuran tegangan Riak (Vrpp)

NST Vertikal                                 =      1,0     Volt/skala

NST Horizontal                             =      1,0     ms/skala

Perode (T)                                     =      20      ms

Frekuensi (f)                                  =      50      Hz

Resistansi                                      =    220     Ω

No
Vtrafo
(Volt)
Kapasitor
(F)
Vrpp pengukuran
(Volt)
Vrpp Perhitungan
(Volt)
% KR
Vrpp (%)
1
12,00
3,3 x 10-4
6,00
1,65
82,83
2
12,00
4,7 x 10-4
2,00
1,03
17,50
3
12,00
0,1 x 10-4
2,00
0,54
73,00



PEMBAHASAN

                  Pada percobaan yang telah dilakukan kita menggunakan sebuah dioda penyearah, Transformator engkel dan CT, resistor 220  , kapasitor 47 , 330 , 100 , dan osiloskop. Pada percobaan ini dilakukan dua kegiatan yaitu kegitan pertama dengan menggunakan dua dioda, pada kegiatan ini menggunakan trasformator CT karena penyearah gelombang penuh dengan dua dioda membutuhkan dua tegangan input dari transformator yang kemudian dihubungkan dengan kutub positif pada dioda, dimana D1, D2 dan resistor dihubungkan secara seri.Dan pada kegiatan kedua dengan menggunakan empat dioda dimana pada kegiatan ini dapat menggunakan transfomartor CT maupun trasformator Engkel tapi dengan syarat ketika menggunakan transformator CT tegangan input yang digunakan hanya satu, dimana kutub positif pada ditrasformator dihubungkan dengan kutub positif pada dioda yang dihubungkan secara silang. Kemudian mengukur nilai tegangan bolak balik pada trasformator, sementara setelah dipasang dioda penyearah dan sebuah resistor nilai tegangan yang terukur pada voltmeter digital disebut dengan Vdc yang dinamakan nilai tegangan Diret Current sebagaimana prinsip kerja dioda dalam rangkaian (menyearahkan arus). Tegangan sumber yang digunakan adalah AC (Alternating Current) karena penyearah gelombang adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

            Berdasarkan data yang diperoleh pada percobaan menunjukkan bahwa tegangan input sebelum dipasangkan dioda penyearah menghasilkan tegangan output bentuk gelombang sinusoidal yaitu terdapat bukit dan juga lembah. Dan setelah pada rangkaian dipasangkan dua dioda atau empat dioda maka akan terbentuk gelombang penuh, karena pada penyearah gelombang penuh tidak hanya melewatkan arus yang bernilai lebih positif tapi juga melewatkan arus yang bernilai lebih negatif. Dan untuk menghasilkan tegangan riak dalam rangkaian ditambahkan kapasitor yang dihubungkan secara paralel dengan resistor, agar tegangan pada resistor bernilai sama dengan tegangan yang ada pada kapasitor. Dan setelah pada rangkaian dipasang kapasitor maka tegangan output atau isyarat keluaran yang dihasilkan akan membentuk gelombang lebih kecil. Dalam perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa persen kesalahan terbesar terjadi pada kapasitor dengan kapasitas 47  dengan kesalahan relatif sebesar 50,00 % dan persen kesalahan terkecil dapat dilihat pada kapasitor dengan kapasitas 330  dengan kesalahan relatif sebesar 13,50 %.

            Dari kedua kegiatan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa pada penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dua dioda maupun dengan empat dioda tegangan riak yang dihasilkan akan sama karena yang membedakan dari keduanya hanya trasnformator yang digunakan pada dioda dan jumlah dioda yang terdapat dalam rangkaian.

SIMPULAN DAN DISKUSI

            Berdasarkan data yang telah diperoleh kami dapat menyimpulkan bahwa fungsi dioda sebagai penyearah gelombang penuh adalah untuk merubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Diret Current).  Dengan prinsip kerja penyearah gelombang penuh yaitu  melewatkan arus yang bermuatan positif dan juga melewatkan arus yang lebih negatif yang sebelum dilewatkan terlebih dahulu dipositifkan. Dan perbedaan-perbedaan besaran Vrpp, Vdc, Vp, Vrms dan Vpp. Dimana Vrpp adalah tegangan yang terbentuk setelah kapasitor dipasang paralel dengan resistor dimana pada percobaan ini kita menggunakan resistor 220 Ω dengan kapasitor 47 , 330 , dan 100 . Vdc adalah tegangan yang diukur pada resistor setelah melewati dioda yang diukur dengan voltmeter DC. Vp adalah tegangan puncak yang terbentuk pada osiloskop dan berhubungan dengan Vpp karena Vpp adalah tegangan dengan satu bukit dan satu lembah dengan kata lain kelipatan dari Vp dan Vrms adalah besarnya tegangan yang diukur pada trafo.

Dioda berfungsi sebagai penyearah gelombang penuh sebagaimana kerja dioda panjar maju dan dioda panjar mundur. Rangkaian penyearah gelombang penuh yaitu mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC dengan menggunkan dioda yang disusun sedemikian rupa, kemudian gelombang yang telah disearahkan oleh dioda akan distabilkan oleh resistor dan untuk mengurangi tegangan riaknya maka disusun kapasitor secara paralel terhadap resistor. Besaran-besaran dalam bentuk gelombang ini adalah tegangan puncak (Vp), periode (T), tegangan riak (Vrpp), maupun tegangan efektif (Vrms).

Dalam  pada percobaan selanjutnya  gunakan nilai kapasitor 330 µF agar mendapatkan Vrpp yang lebih bagus dibanding menggunakan kapasitansi kapasitor 1000 µF dan 47 µF.

DAFTAR RUJUKAN

Eggleston, Dennis l. 2011. Basic Electronics for Scients and Engineers. New York: Cambridge University Press.

Herman. 2014. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar II. Makassar: UIN Press.

Khandpur. 1999. Basic Electronic Component and Hardware I. New Delhi: CFS Documentation cellDivision of Centre for Electronics Design and Technology of India

Sutrisno. 1986. Elektronoka I Teori dan penerapannya. Bandung: ITB Press.

Wal, Van Der and E H Knol. 1979. Elektrotechniek in Kort Bestek. The Netherland: B.V.Uitgeverij Nijgh and Van Ditmar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I
T
N
A
I
L
I
R
P
A
H
M
U
J