PANAS JENIS LOGAM
Jurusan
Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar
Abstrak
Telah dilakukan praktikum
termodinamika dengan judul “Panas Jenis Logam”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Jurusan
Pendidikan Fisika.Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kalor jenis dari berbagai jenis logam.
Variabel yang diukur dalam praktikum ini adalah massa dan suhu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
ketika suatu logam yang terdiri dari aluminium, tembaga, kuningan, dan
besi dipanassskan di atas kompor sampai
mencapai suhu 95oC kemudian dimasukkan ke dalam kalorimeter yang
berisi air yang sudah diketahui massanya dan menutup rapat kalorimeter lalu
mengaduk perlahan hingga logam memiliki suhu yang sama dengan air. sehingga
akan diperoleh suhu akhir pada air dan dengan itu kita dapat menghitung
perubahan suhu yang terjadi pada air dan logam.
Kata kunci: panas jenis logam
TUJUAN
- Menetukan panas jenis suatu logam melalui persamaan.
- Membuat persamaan panas jenis logam dari beberapa kubus logam.
- Membandingkan panas jenis percobaan dari beberapa kubus logam.
METODOLOGI
EKSPERIMEN
Teori Singkat
Secara umum kit membicarakan
“aliran” kalor-kalor mengalir dari kompor ke ketel kopi, dari matahari kebumi,
dari mulut seseorang ketermometer demam. Kalor mengalir dengan sendirinya dari
suatu benda yang temperaturnya lebih tinggi ke benda lain dengan temperatur
yang lebih rendah. Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka
temperatur zat itu biasanya naik.
Karena panas jenis air
praktis konstan meliputi jangkauan temperatur yang lebar, panas jenis sebuah
benda dengan mudah dapat diukur dengan memanaskan benda sampai suatu temperatur
tertentu yang mudah diukur,dengan menempatkannya dalam bejana air yang massa
dan temperaturnya diketahui, dan dengan mengukur temperatur kesetimbangan
akhir. Jika suhu logam mula-mula adalah Ta dan suhu kesetimbangan antara logam dengan
sistem kalorimeter adalah T, maka panas yang dibebaskan logam adalah :
Q =
|
(1)
Dengan
m menyatakan massa logam dan c adalah kapasitas panas jenis logam. Jumlah panas
yang diterima oleh sistem adalah ;
Q =
|
(2)
Dengan
,
,
dan
secara berturut-turut adalah massa kalorimeter.,
massa pengaduk dan massa air. Besaran
,
dan
secara berturut-turut adalah panas jenis
kalorimeter, panas jenis pengaduk dan kapasitas panas jenis air.
Pertukaran energi merupakan dasar teknik yang dikenal
dengan nama kalorimetri yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran
kalor. Untuk melakukan pengukuran semacam itu digunakan kalorimeter.
Kalorimeter sederhana adalah sangat penting bahwa kalorimeter di isolasi dengan
baik sehingga hanya sejumlah kalor pertukaran dengan luarnya. Satu kegunaan
penting dari kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis zat-zat.
Alat dan Bahan
- Alat
- Gelas Ukur 250 ml 2 buah
- Gelas Ukur 500 ml 1 buah
- Kalorimeter 1 buah
- Termometer raksa 1 buah
- Termometer alkohol 1 buah
- Dasar statif 1 buah
- Penjepit 1 buah
- Klem 1 buah
- Kompor listrik 1 buah
- Neraca Digital 1 buah
- Bahan
- Tali Pengikat secukupnya
- Air secukupnya
- Tissue secukupnya
- Besi 1 buah
- Aluminium 1 buah
- Kuningan 1 buah
- Tembaga 1 buah
Identifikasi
Variabel
- Variabel manipulasi : Logam
- Variabel ukur/respon : Suhu dan Massa
Definisi
Operasional Variabel
- Logam adalah bahan yang diukur massa dan suhunya untuk membuktikan nilai tetapan yang ada pada teori berdasarkan perhitungan yang dilakukan.
- Suhu adalah perubahan atau kenaikan suhu yang dialami air beserta logam sebelum dan sesudah dipanaskan.
- Massa adalah nilai dari berat kalorimeter, kalorimeter + air, dan kubus logam untuk dapat menghitung kapasitas dari beberapa jenis logam dan kemudian membandingkannya dengan teori yang sudah ada.
ProsedurKerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
- Menimbang massa kalorimeter kosong dengan menggunakan neraca digital
- Memasukkan air kedalam kalorimeter kemudian menimbangnya kembali dengan menggunakan neraca digital.
- Mengikat kubus logam besi, aluminium, tembaga, dan kuningan dengan menggunakan tali pengikat.
- Menimbang kubus besi, aluminium, tembaga dan kuningan dengan menggunakan neraca digital.
- Memasukkan air kedalam gelas kimia sebesar
- Memasukkan logam aluminium kedalam gelas kimia, kemudian memanaskan air diatas kompor listrik dan mengukur suhunya sampai 95
- Setelah suhu air didalam gelas kimia mencapai 95
- Menutup rapat-rapat kalorimeter dan mengaduk secara kontinu sampai suhu dalam kalorimeter mencapai kesetimbangan.
- Mengukur suhu kalorimeter yang diaduk dengan menggunakan termometer
- Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
- Mengulangi langkah 6 sampai 9 dengan mengganti aluminium dengan besi, tembaga dan kuningan.
HASIL EKSPERIMEN
DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Tabel 1 : Panas Jenis Logam
Massa
Kalorimeter = 124,916 gram
= 1,00 kal/gr.
NST
Termometer = 1
= 0,125 kal/gr.
NST
Nerca Digital = 0,01 gram
= 29,0
NO
|
Jenis Logam
|
Massa Logam (gr)
|
Massa Air (gr)
|
∆T Logam (
|
∆T Air (
|
|
1
|
Aluminium
|
21, 133
|
138,916
|
66,0
|
2,0
|
0,228
|
2
|
Kuningan
|
64, 738
|
132,866
|
66,0
|
2,0
|
0,071
|
3
|
Tembaga
|
62,836
|
118,616
|
66,0
|
3,0
|
0,101
|
4
|
Besi
|
63,289
|
131,948
|
66,0
|
3,0
|
0,111
|
Analisis Data
- Menghitung massa air
- Menghitung
- Menghitung kalor jenis logam
PEMBAHASAN
- Kubus logam Aluminium
Pada percobaan ini kami mengguankan kubus logam yang mempunyai massa
sebesar 21, 133 gram. Kalorimeter
dengan massa 124,916 gram massa kalorimeter + air sebesar 263,832 gram. NST
Neraca digital yaitu 0,01 gram dan NST Termometer yaitu 1
. Dari hasil analisi
diperoleh massa air dengan mengurangkan massa kalorimeter + air dengan massa
kalorimeter sehingga diperoleh massa air senilai 138,916 gram. Suhu awal logam yaitu 31,0
setelah logam dimasukkan kedalam air yang dipanaskan hingga mencapai suhu 95
sehingga diperoleh selisih suhunya yakni 64,0
. Pada saat logam
dipindahkan kedalam kalorimeter menjadi 31,0
sehingga diperoleh selisih suhu air adalah 2,0
. Hasil perhitungan
kalor jenis Aluminium maka diperoleh kalor jenis (c) yaitu 0,228 Kal/g
.
Berdasarkan teori,
nilai atau tetapan nilai dari kalor jenis logam Aluminium adalah 0,215 Kal/g
. berdasarkan
perhitungan yang diperoleh dapat dikatakan bahwa pada percobaan ini belum
berhasil karena hasil yang diperoleh jauh berbeda dengan teori yang sudah ada.
- Kubus Logam Kuningan
Pada percobaan ini kami menggunakan kubus
logam yang mempunyai massa sebesar 64,738 gram. Kalorimeter dengan massa 124,916 gram
massa kalorimeter + air sebesar 257,782 gram. NST Neraca digital yaitu 0,01
gram dan NST Termometer yaitu 1
. Dari hasil analisi
diperoleh massa air dengan mengurangkan massa kalorimeter + air dengan massa
kalorimeter sehingga diperoleh massa air senilai 132,866 gram. Suhu awal logam yaitu 31,0
setelah logam dimasukkan kedalam air yang dipanaskan hingga mencapai suhu 95
sehingga diperoleh selisih suhunya yakni 64,0
. Pada saat logam
dipindahkan kedalam kalorimeter menjadi 31,0
sehingga diperoleh selisih suhu air adalah 2,0
. Hasil perhitungan
kalor jenis Aluminium maka diperoleh kalor jenis (c) yaitu 0,071 Kal/g
.
Berdasarkan teori, nilai
tetapan kalor jenis (c) kuningan yaitu 0,090 Kal/g
sedangkan dari data yang kami peroleh
menunjukkan kalor jenis logam kuningan sebesar 0,071 Kal/g
, sehingga dapat
disimpulkan bahwa percobaan ini kurang berhasil yang disebabkan karena kesalah
pada pengamat yang kurang teliti pada saat melakukan pengukuran
massa air dan suhu logam aluminium.
- Kubus logam Tenbaga
Pada percobaan ini kami mengguankan
kubus logam yang mempunyai massa sebesar 62,836 gram. Kalorimeter dengan massa 124,916 gram
massa kalorimeter + air sebesar 243,532 gram. NST Neraca digital yaitu 0,01
gram dan NST Termometer yaitu 1
. Dari hasil analisi
diperoleh massa air dengan mengurangkan massa kalorimeter + air dengan massa
kalorimeter sehingga diperoleh massa air senilai 118,616 gram. Suhu awal logam yaitu 32,0
setelah logam dimasukkan kedalam air yang dipanaskan hingga mencapai suhu 95
sehingga diperoleh selisih suhunya yakni 63,0
. Pada saat logam
dipindahkan kedalam kalorimeter menjadi 32,0
sehingga diperoleh selisih suhu air adalah 3,0
. Hasil perhitungan
kalor jenis Aluminium maka diperoleh kalor jenis (c) yaitu 0,101 Kal/g
.
Berdasarkan teori yang sudah ada, nilai atau tetapan pada logam tembaga
adalah sebesar 0.093 Kal/g
. Dan dari analisis
data yang kami peroleh sudah mendekati nilai tetapan tembaga yang sudah ada
dimana nilai tetapan tembaga pada perhitungan yang kami peroleh sebesar 0,101
Kal/g
.
- Kubus logam Besi
Pada percobaan ini kami
mengguankan kubus logam yang mempunyai massa sebesar 63,289 gram.
Kalorimeter dengan massa 124,916 gram, massa kalorimeter + air sebesar 256,864
gram. NST Neraca digital yaitu 0,01 gram dan NST Termometer yaitu 1
. Dari hasil analisi
diperoleh massa air dengan mengurangkan massa kalorimeter + air dengan massa
kalorimeter sehingga diperoleh massa air senilai 131,948
gram. Suhu awal logam yaitu 32,0
setelah logam dimasukkan kedalam air yang dipanaskan hingga mencapai suhu 95
sehingga diperoleh selisih suhunya yakni 63,0
. Pada saat logam
dipindahkan kedalam kalorimeter menjadi 32,0
sehingga diperoleh selisih suhu air adalah 230
. Hasil perhitungan
kalor jenis Aluminium maka diperoleh kalor jenis (c) yaitu 0,11 Kal/g
.
Berdasarkan teori, nilai atau tetapan nilai dari kalor
jenis logam Aluminium adalah 0,11 Kal/g
. Maka dapat
dikatakan bahwa pada percobaan ini sudah berhasil karena tetapan kalor jenis aluminium yang sudah ada
sama dengan analisis data dari percobaan yang dilakukan.
SIMPULAN
Panas jenis logam dapat ditentukan dengan menghitung
yaitu hasil perkalian dari massa air dan kalor jenis air dengan massa
kalorimeter dan kalor jenis kalorimeter, hasilnya dikalikan dengan selisih
antara suhu campuran dan suhu awal kemudian hasil akhirnya dibagi dengan hasil
perkalian dengan massa logam dan selisih suhu logam yang dipanaskan dengan suhu
awal air.
DISKUSI
Berdasarkan percobaan panas jenis logam yang telah kami
lakukan, dimana kami menggunakan beberapa jenis logam yang diantaranya adalah
logam aluminium, logam kuningan, logam tembaga dan logam besi kami mengambil
kesimpulan bahwa percobaan kami sudah cukup akurat karena dari keempat jenis
logam yang kami gunakan semuanya sudah mendekati teori karena kapasitas
aluminium, kuningan, tembaga dan besi dari hasl perhitungan tidak berbeda jauh
dengan tetapannya.
DAFTAR RUJUKAN
Giancoli, Dauglas C. 2001 . FISIKA.
Jakarta. Erlangga.
Tim Dosen UIN. 2013. Penuntun
Praktikum Termodinamika. Makassar. UIN Press.
Tipler, Paul A. 1998. Physics for Sains and Technic.
Jakarta. Erlangga.
Walker, James S. 2010. PHYSICS.
United Stated of America. Pearson Education,
Inc.
Young and Freedman. 2003. University
of Phisycs. Jakarta. Erlangga.
LAMPIRAN
- Analisis data
- Untuk logam aluminiumMassa aluminium : 20,936 gramT logam (T1) : 95,0T air (Ta) : 29,0Takhir (Tc) : 31,0
- Menghitung massa aluminiumMa = Massa kalorimeter== 138,916 gram
- Menghitung= 31,0= 2,0
- Menghitung kalor jenis logam aluminiumQlepas = Qterimam.c.mL.cL.cL = (mk.ck+maca)m (Tl – Tc)cL ===== 0,228 kal/gr
- Menghitung massa kuningan
- Ma = Massa kalorimeter= 257,782= 132,866 gram
- Menghitung= 31,0= 2,0
- Menghitung kalor jenis logam aluminiumQlepas = Qterimam.c.mL.cL.cL = (mk.ck+maca)m (Tl – Tc)cL ===== 0,071 kal/gr
- Menghitung massa tembaga
- Ma = Massa kalorimeter= 287,760= 162,799 gram
- Menghitung= 32,0= 3,0
- Menghitung kalor jenis logam besiQlepas = Qterimam.c.mL.cL.cL = (mk.ck+maca)m (Tl – Tc)cL ===== 0,101 kal/gr
- Menghitung massa besi
- Ma = Massa kalorimeter= 256,864= 131,948 gram
- Menghitung= 32,0= 3,0
- Menghitung kalor jenis logam besiQlepas = Qterimam.c.mL.cL.cL = (mk.ck+maca)m (Tl – Tc)cL ===== 0,111 kal/gr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar