Minggu, 08 Januari 2017

jurnal cbc


KARAKTERISTIK TRANSISTOR BASIS DITANAHKAN (CBC)

Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar

Abstrak

Telah dilakukan praktikum elektronika dengan judul “Karakteristik Transistor Basis Ditanahkan (CBC)”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronik Jurusan Pendidikan Fisika. Praktikum ini bertujuan untuk memahami karakteristik transistor basis ditanahkan dan memahami prinsip kerja transistor basis ditanahkan. Variabel yang diukur dalam praktikum ini yaitu untuk karakteristik masukan yang diukur adalah tegangan pada VEB dan kuat arus pada IE, sedangkan untuk karakteristik keluaran yang diukur adalah tegangan pada VCB  dan kuat arus pada IC. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada karakteristik masukan nilai VCB 5,98 V lebih cepat melonjak naik dibandingkan dengan nilai VCB 0,00 V dan VCB 2,95 V, sedangkan pada karakteristik keluaran menunjukkan bahwa nilai IE  0,04 mA lebih cepat melonjak naik dibandingkan dengan nilai IE 0,08 mA dan IE 0,14 mA. Hal ini menandakan bahwa kuat arus masukan IE berpengaruh terhadap kuat arus keluaran IC. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah bahwa pada percobaan karakteristik transistor basis ditanahkan diperoleh kesimpulan bahwa pada karakteristik masukan diberi panjar maju. Sedangkan karakteristik keluaran diberi panjar mundur, dimana kuat arus masukan IE sebanding dengan kuat arus keluaran IC sehingga semakin besar kuat arus masukan IE maka semakin besar pula kuat arus keluaran IC, dan VCB tidak mempengaruhi IC.

Kata kunci: karakteristik masukan, karakteristik keluaran, transistor basis ditanahkan.

TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk memahami prinsip kerja transistor basis ditanahkan.
  2. Untuk memahami karakteristik transistor basis ditanahkan.

METODE EKSPERIMEN

Teori Singkat

        The bipolar junction transistor terdiri dari tiga daerah bahan semikonduktor. Salah satu jenis adalah disebut transistor pnp, di mana dua wilayah p-sandwich jenis bahan lapisan sangat tipis dari tipe-n material. Tipe kedua disebut n-p-n transistor, di mana dua daerah sandwich jenis material lapisan sangat tipis dari p-jenis material. Kedua jenis transistor terdiri dari dua sambungan p-n ditempatkan sangat dekat satu sama lain di belakang back-to-pengaturan tentang satu bagian dari semikonduktor  material. Diagram yang menggambarkan kedua jenis transistor ditunjukkan pada gambar dibawah ini :


Gambar 3.1 : Transistor tipe npn dan pnp

 ( John Bird, 2003: 146)

           Sebuah transistor bipolar dapat dianggap sebagai sandwich dari tipe-n dan semikonduktor tipe-p. Tentu saja, ada dua cara untuk membentuk roti ini: sepotong p-bahan

antara dua potong n-bahan (disebut transistor npn), atau sepotong n-bahan antara dua potong p-bahan (disebut transistor pnp). Simbol sirkuit untuk transistor ini ditunjukkan pada gambar 3.2. Kami akan fokus di sini pada transistor npn; pengembangan untuk transistor pnp mirip kecuali polaritas dan arus arah terbalik.


                     

Gambar 3.2: Simbol rangkaian untuk transistor npn dan transistor pnp

(Engleston, 2011: 104-105).

Terminologi common-base berasal dari fakta bahwa dasar adalah sama untuk kedua input dan output sisi konfigurasi. Selain itu, basis biasanya yang paling dekat terminal, atau di, potensi tanah. Sepanjang buku ini ke segala arah saat akan mengacu konvensional (hole) mengalir daripada aliran elektron. Untuk sepenuhnya menggambarkan perilaku perangkat tiga terminal seperti yang common base amplifier membutuhkan dua set karakteristik, satu untuk mengemudi titik atau parameter input dan yang lainnya untuk sisi output. Input yang ditetapkan untuk penguat common-base akan berhubungan input saat ini (IE) untuk input
tegangan
(VBE) untuk berbagai tingkat tegangan output (VCB).  Output set akan berhubungan arus keluaran (IC) untuk tegangan (VCB) output untuk berbagai tingkat arus input (IE).


Gambar 3.3: Kurva karakteristik masukan

(James dan Amos, 2000: 115)

Pada ciri statik masukan transistor perlu diperhatikan hal berikut:

a. Bentuk ciri statik masukan serupa dengan ciri statik dioda dalam keadaan panjar maju. Ini tak mengherankan oleh karena sambungan emitor basis merupakan suatu dioda dengan panjar maju.

b. Ciri statik masukan hampir berimpit untuk berbagai nilai VCB. Hal ini berarti tegangan keluaran (VCB) tak banyak berpengaruh pada masukan. Suatu penguat memang seharusnya demikian. Apa yang terjadi pada keluaran tak terasa pada masukan.

Pada ciri keluaran transistor dengan hubungan basis ditanahkan perlu diperhatikan hal berikut :

a.  iC  iE, karena iC = α iE dan α  1. Hal ini juga berarti arus keluaran iC berbanding lurus dengan arus masukan iE. Dikatakan transistor dwikutub adalah suatu piranti yang dikendalikan oleh arus.

b. Ciri statik keluaran mempunyai kemiringan amat kecil (sangat horizontal). Ini berarti hambatan keluaran transistor yang merupakan kebalikan kemiringan iC(vCB) mempunyai nilai amat besar yaitu sama dengan hambatan isyarat kecil dioda yang ada dalam keadaan tegangan mundur, yaitu dioda sambungan kolektor basis. (Sutrisno, 1986: 121-122)

          Karakteristik dari transistor biasanya disebut juga krakteristik statik, yang digambarkan dalam suatu kurva yang menghubungkan antara selisih arus dc dan tegangan pada transistor. Kurva karakteristik statik tersebut sangat membantu dalam mempelajari operasi dari suatu transistor ketika diterapkan dalam suatu rangkaian. ( Herman, 2014: 8)

Alat dan Komponen

  1. Alat

  1. Power Suplly                                                     2 buah
  2. Multimeter                                                         2 buah
  3. Multitester                                                         1 buah
  4. Kabel Probe                                                     2 buah
  5. Kabel penghubung                                            11 buah

  1. Komponen

  1. Potensiometer B10K                                         2 buah
  2. Transistor  BC107B tipe NPN                          1 buah

Identifikasi Variabel

Kegiatan 1: karakteristik masukan basis ditanahkan (CBC)

  1. Variabel manipulasi

  1.  Tegangan pada emitor dan basis (VEB)

  1. Variabel respon :

  1.   Kuat arus pada emitor (IE)

  1. Variabel kontrol

  1.   Tegangan sumber masukan (VCC)    
  2.   Tegangan sumber keluaran (VEE)
  3.   Tegangan pada kolektor dan basis (VCB)     

Kegiatan 2 :karakteristik keluaran  basis ditanahkan (CBC)

  1. Variabel manipulasi

  1. Tegangan pada kolektor dan basis (VCB)

  1. Variabel respon :

  1. Tegangan pada kolektor dan basis (VCB

  1. Variabel kontrol

  1. Kuat arus pada emitor (IE)
  2. Tegangan  sumber masukan (VCC)
  3. Tegangan  sumber keluaran (VEE)

Definisi Operasional Variabel

  1. Kuat arus pada emitor (IE) adalah kuat arus yang mengalir masuk ke emitor yang diukur dengan menggunakan ammeter.
  2. Tegangan sumber masukan (VCC) adalah besarnya nilai tegangan masukan yang dihubungkan dengan  kolektor dan basis pada power suplay yang nilainya 6 volt, adapun tegangan yang digunakan yaitu direct current (DC).
  3. Tegangan sumber keluaran (VEE) adalah besarnya nilai tegangan keluaran yang dihubungkan dengan emiter-basis pada power supply yang nilainya 6 volt, adapun tegangan yang digunakan yaitu direct current (DC).
  4. Tegangan pada kolektor dan basis (VCB)  adalah beda potensial antara kolektor dan basis yang mendapat panjar mundur dan diukur dengan menggunakan voltmeter.     .
  5. Tegangan keluaran (VEB) adalah beda potensial antara emiter-basis yang diukur dengan menggunakan voltmeter.

Prosedur Kerja

Kegiatan 1: karakteristik masukan CBC.

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
  2. Mengetes komponen yang akan digunakan dengan menggunakan multitester.
  3. Merangkai rangkaian seperti pada gambar di bawah ini:

    Gambar 3.4: Rangkaian karakteristik masukan CBC
  4. Memutar kedua potensiometer agar nilai VCB,  VEB,  dan IE  = 0.
  5. Memutar potensiometer R1 agar nilai VCB = 0.
  6. Memutar potensiometer R1 untuk menetapkan nilai VCB pada 0,00 volt.
  7. Memutar potensiometer R2 untuk memperoleh nilai VEB dan IE. Mencatat nilai VEB dan IE sampai potensiometer R2 tidak dapat putar lagi.
  8. Mengulangi langkah 5 dengan memutar potensiometer dengan nilai VCB sebesar 2,95 volt dan 5,98 volt.
  9. Mengulangi  langkah 6  untuk memperoleh nilai VEB dan IE sampai diperoleh 3 data.
  10. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Kegiatan 2 : karakteristik keluaran  CBC

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
  2. Mengetes komponen yang akan digunakan dengan menggunakan multitester.
  3. Merangkai rangkaian seperti pada gambar di bawah ini:





Gambar 3.5: Rangkaian  karakteristik keluaran CBC

  1. Memutar kedua potensiometer agar nilai VCB,  VEB,  dan IE  = 0.
  2. Memutar potensiometer R2 agar nilai IE = 0.
  3. Memutar potensiometer R2 untuk menetapkan nilai IE pada 0,04 mA.
  4. Memutar potensiometer R1 untuk memperoleh nilai VCB dan IC. Mencatat nilai VCB dan IC sampai potensiometer tidak dapat putar lagi.
  5. Mengulangi langkah 5 dengan memutar potensiometer dengan nilai IE sebesar  0,08 mA dan 0,14 mA.
  6. Mengulang langkah 6 untuk memperoleh nilai VCB dan IC sampai diperoleh 3 data.
  7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.









HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA

Hasil Pengamatan

Kegiatan 1                   :  Karakteristik masukan basis ditanahkan

Tabel  3.1                    :  Karakteristik masukan basis ditanahkan

V EE                 = 6 V                           Batas Ukur Voltmeter = 20 V

VCC                   = 6 V                            Batas Ukur Ammeter = 200 mA

No
VCB = 0,00 V
VCB = 2,95 V
VCB = 5,98 V
VBE(V)
IE(mA)
VBE(V)
IE (mA)
VBE(V)
IE(mA)
1
0,05
0,00
0,05
0,00
0,05
0,00
2
0,10
0,00
0,10
0,00
0,10
0,00
3
0,15
0,00
0,15
0,00
0,15
0,00
4
0,20
0,00
0,20
0,00
0,20
0,00
5
0,25
0,00
0,25
0,00
0,25
0,00
6
0,30
0,00
0,30
0,00
0,30
0,00
7
0,35
0,00
0,35
0,00
0,35
0,00
8
0,40
0,00
0,40
0,00
0,40
0,00
9
0,45
0,00
0,45
0,01
0,45
0,00
10
0,50
0,02
0,50
0,03
0,50
0,01
11
0,52
0,04
0,52
0,04
0,52
0,02
12
0,54
0,06
0,54
0,06
0,54
0,05
13
0,56
0,08
0,56
0,08
0,56
0,06
14
0,58
0,10
0,58
0,12
0,58
0,10
15
0,60
0,11
0,60
0,14
0,60
0,15



Grafik 1 : Ciri Statik Masukan Basis ditanahkan






Kegiatan 2                   : Karakteristik keluaran basis ditanahkan





Tabel 2                        : Karakteristik keluaran basis ditanahkan

VCC                  = 6 V                                                   Batas Ukur Voltmeter = 20 V

VEE                  = 6 V                                                   Batas Ukur Ammeter = 200 mA

IE = 0,04mA
IE = 0,08 mA
IE = 0,14 mA
VCB(V)
IC(mA)``
VCB(V)
IC(mA)
VCB(V)
IC(mA)
0,05
0,04
0,05
0,08
0,05
0,14
0,10
0,04
0,10
0,08
0,10
0,14
0,15
0,04
0,15
0,08
0,15
0,14
0,20
0,04
0,20
0,08
0,20
0,14
0,25
0,04
0,25
0,08
0,25
0,14
0,30
0,04
0,30
0,08
0,30
0,14
0,35
0,04
0,35
0,08
0,35
0,14
0,40
0,04
0,40
0,08
0,40
0,14
0,45
0,04
0,45
0,08
0,45
0,14
0,50
0,04
0,50
0,08
0,50
0,14
0,55
0,04
0,55
0,08
0,55
0,14
0,60
0,04
0,60
0,08
0,60
0,14
0,65
0,04
0,65
0,08
0,65
0,14
0,70
0,04
0,70
0,08
0,70
0,14
0,75
0,04
0,75
0,08
0,75
0,14
0,80
0,04
0,80
0,08
0,80
0,14
0,85
0,04
0,85
0,08
0,85
0,14
0,90
0,04
0,90
0,08
0,90
0,14
0,95
0,04
0,95
0,08
0,95
0,14
1,00
0,04
1,00
0,08
1,00
0,14
1,05
0,04
1,05
0,08
1,05
0,14
1,10
0,04
1,10
0,08
1,10
0,14
1,15
0,04
1,15
0,08
1,15
0,14
1,20
0,04
1,20
0,08
1,20
0,14
1,25
004
1,25
0,08
1,25
0,14
1,30
0,04
1,30
0,08
1,30
0,14
1,35
0,04
1,35
0,08
1,35
0,14
1,40
0,04
1,40
0,08
1,40
0,14
1,45
0,04
1,45
0,08
1,45
0,14
1,50
0,04
1,50
0,08
1,50
0,14
1,55
0,04
1,55
0,08
1,55
0,14
1,60
0,04
1,60
0,08
1,60
0,14
1,65
0,04
1,65
0,08
1,65
0,14
1,70
0,04
1,70
0,08
1,70
0,14
1,75
0,04
1,75
0,08
1,75
0,14
1,80
0,04
1,80
0,08
1,80
0,14
1,85
0,04
1,85
0,08
1,85
0,14
1,90
0,04
1,90
0,08
1,90
0,14
1,95
0,04
1,95
0,08
1,95
0,14
2,00
0,04
2,00
0,08
2,00
0,14
2,05
0,04
2,05
0,08
2,05
0,14
2,10
0,04
2,10
0,08
2,10
0,14
2,15
0,04
2,15
0,08
2,15
0,14
2,20
0,04
2,20
0,08
2,20
0,14
IE = 0,04mA
IE = 0,08 mA
IE = 0,14 mA
VCB(V)
IC(mA)``
VCB(V)
VCB(V)
IC(mA)``
VCB(V)
2,25
0,04
2,25
0,08
2,25
0,14
2,30
0,04
2,30
0,08
2,30
0,14
2,35
0,04
2,35
0,08
2,35
0,14
2,40
0,04
2,40
0,08
2,40
0,14
2,45
0,04
2,45
0,08
2,45
0,14
2,50
0,04
2,50
0,08
2,50
0,14
2,55
0,04
2,55
0,08
2,55
0,14
2,60
0,04
2,60
0,08
2,60
0,14
2,65
0,04
2,65
0,08
2,65
0,14
2,70
0,04
2,70
0,08
2,70
0,14
2,75
0,04
2,75
0,08
2,75
0,14
2,80
0,04
2,80
0,08
2,80
0,14
2,85
0,04
2,85
0,08
2,85
0,14
2,90
0,04
2,90
0,08
2,90
0,14
3,00
0,04
3,00
0,08
3,00
0,14
3,05
0,04
3,05
0,08
3,05
0,14
3,10
0,04
3,10
0,08
3,10
0,14
3,15
0,04
3,15
0,08
3,15
0,14
3,20
0,04
3,20
0,08
3,20
0,14
3,25
0,04
3,25
0,08
3,25
0,14
3,30
0,04
3,30
0,08
3,30
0,14
3,35
0,04
3,35
0,08
3,35
0,14
3,40
0,04
3,40
0,08
3,40
0,14
3,45
0,04
3,45
0,08
3,45
0,14
3,50
0,04
3,50
0,08
3,50
0,14
3,55
0,04
3,55
0,08
3,55
0,14
3,60
0,04
3,60
0,08
3,60
0,14
3,65
0,04
3,65
0,08
3,65
0,14
3,70
0,04
3,70
0,08
3,70
0,14
3,75
0,04
3,75
0,08
3,75
0,14
3,80
0,04
3,80
0,08
3,80
0,14
3,85
0,04
3,85
0,08
3,85
0,14
3,90
0,04
3,90
0,08
3,90
0,14
3,95
0,04
3,95
0,08
3,95
0,14
4,00
0,04
4,00
0,08
4,00
0,14
4,05
0,04
4,05
0,08
4,05
0,14
4,10
0,04
4,10
0,08
4,10
0,14
4,15
0,04
4,15
0,08
4,15
0,14
4,20
0,04
4,20
0,08
4,20
0,14
4,25
0,04
4,25
0,08
4,25
0,14
4,30
0,04
4,30
0,08
4,30
0,14
4,35
0,04
4,35
0,08
4,35
0,14
4,40
0,04
4,40
0,08
4,40
0,14
4,45
0,04
4,45
0,08
4,45
0,14
4,50
0,04
4,50
0,08
4,50
0,14
4,55
0,04
4,55
0,08
4,55
0,14
4,60
0,04
4,60
0,08
4,60
0,14
4,65
0,04
4,65
0,08
4,65
0,14
4,70
0,04
4,70
0,08
4,70
0,14
4,75
0,04
4,75
0,08
4,75
0,14
4,80
0,04
4,80
0,08
4,80
0,14

IE = 0,04mA
IE = 0,08 mA
IE = 0,14 mA
VCB(V)
IC(mA)``
VCB(V)
VCB(V)
IC(mA)``
VCB(V)
4,85
0,04
4,85
0,08
4,85
0,14
4,90
0,04
4,90
0,08
4,90
0,14
4,95
0,04
4,95
0,08
4,95
0,14
5,00
0,04
5,00
0,08
5,00
0,14
5,05
0,04
5,05
0,08
5,05
0,14
5,10
0,04
5,10
0,08
5,10
0,14
5,15
0,04
5,15
0,08
5,15
0,14
5,20
0,04
5,20
0,08
5,20
0,14
5,25
0,04
5,25
0,08
5,25
0,14
5,30
0,04
5,30
0,08
5,30
0,14
5,35
0,04
5,35
0,08
5,35
0,14
5,40
0,04
5,40
0,08
5,40
0,14
5,45
0,04
5,45
0,08
5,45
0,14
5,50
0,04
5,50
0,08
5,50
0,14
5,55
0,04
5,55
0,08
5,55
0,14
5,60
0,04
5,60
0,08
5,60
0,14
5,65
0,04
5,65
0,08
5,65
0,14
5,70
0,04
5,70
0,08
5,70
0,14
5,75
0,04
5,75
0,08
5,75
0,14
5,80
0,04
5,80
0,08
5,80
0,14
5,85
0,04
5,85
0,08
5,85
0,14
5,90
0,04
5,90
0,08
5,90
0,14
5,95
0,04
5,95
0,08
5,95
0,14



Grafik : ciri statik keluaran basis ditanahkan












PEMBAHASAN

Pada percobaan ini, digunakan 1 buah transistor BC107B jenis npn, dua buah potensiometer B10K dan dua buah power supply dimana satu power supply digunakan sebagai VCC dan yang satu lagi digunakan sebagai VEE dengan tegangan yang sama yaitu 6 volt serta digunakan secara bersamaan. Pada percobaan ini kami memperoleh dua data yaitu karakteristik masukan dan karakteristik keluaran transistor basis ditanahkan.

Kegiatan 1: karakteristik masukan CBC

Pada karakteristik masukan transistor basis ditanahkan, sambungan kolektor-basis diberikan panjar maju dengan cara menghubungkannya dengan kutub negatif pada power suplly dan kaki basis terhubung dengan kutub positif power supply. Pada karakteristik masukan diperoleh tiga data pada tegangan VCB yang dikonstankan sehingga diperoleh untuk VCB = 0,00 V, pada saat tegangan VBE sama dengan 0,50 volt, kuat arus emiter (IE) mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk VCB = 2,95 V,  pada saat tegangan VBE sama dengan 0,45 volt, kuat arus emiter (IE) mengalami kenaikan yang signifikan. Untuk VCB = 5,98 V, pada saat tegangan VBE sama dengan 0,50 volt, kuat arus emiter (IE) mengalami kenaikan yang signifikan.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan kurva dioda panjar maju. Nilai VCB 5,98 V lebih cepat melonjak naik dibandingkan dengan nilai VCB 0,00 V dan VCB 2,98 V dan pada grafik terlihat hampir berimpit satu sama lain. Hal ini menandakan bahwa tegangan VCB tidak banyak berpengaruh pada masukan.

Kegiatan 2: karakteristik keluaran  CBC

Pada karakteristik keluaran transistor basis ditanahkan, sambungan emiter-basis diberi panjar mundur. Kaki emiter terhubung dengan kutub positif power suplay dan kaki basis terhubung dengan kutub negatif power suplay. Pada karakteristik keluaran  diperoleh tiga data pada kuat arus IE yang dikonstankan. Untuk IE = 0,04 mA pada saat tegangan VCB sama dengan 0,05 volt, 0,10 volt, sampai  5,95 volt, kuat arus kolektor (IC) sama dengan kuat arus emiter (IE) yang nilainya 0,04 mA. Untuk IE =  0.08 mA, pada saat tegangan VCB sama dengan 0,05 volt sampai 5,95  kuat arus kolektor (IC) sama dengan kuat arus masukan (IE) yang nilainya 0,08 mA. Untuk IE = 0,14 mA, pada saat tegangan VCB sama dengan 0,05 volt, sampai 5,95 volt, nilai kuat arus kolektor (IC) hampir sama dengan kuat arus masukan (IE) yang nilainya 0,14  mA.

Berdasarkan ketiga data diatas, menunjukkan bahwa nilai IE 0,14 mA lebih cepat melonjak naik dibandingkan dengan nilai IE 0,04 mA dan IE 0,08 mA. Kurva karakteristik keluaran memiliki ciri lengkungan yang sama dengan panjar mundur. Dimana arus IC hampir atau sama dengan arus IE, hal ini berarti arus kolektor IC sebanding dengan arus emitor IE. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa arus emitor IE berpengaruh terhadap arus kolektor IC, dimana semakin besar arus pada emitor maka semakin besar pula arus pada kolektor. Sedangkan VCB  tidak mempengaruhi nilai  IC.  Parameter α mempunyai nilai hampir sama dengan satu yaitu : 0,990-0,998.



SIMPULAN DAN DISKUSI

  1. Simpulan   

            Pada percobaan karakteristik transistor basis ditanahkan diperoleh kesimpulan bahwa pada karakteristik masukan basis ditanahkan diberi panjar maju, dimana kolektor sebagai outputnya dan emiter sebagai inputnya. Sedangkan nilai VCB tidak banyak berpengaruh terhadap nilai masukan IE. Untuk  karakteristik keluaran diberi panjar mundur, dimana kuat arus masukan IE sebanding dengan kuat arus keluaran IC sehingga semakin besar kuat arus masukan IE maka semakin besar pula kuat arus keluaran IC, dan VCB tidak mempengaruhi IE.

  1. Diskusi   

            Pada percobaan selanjutnya, sebaiknya alat-alat yang akan digunakan semuanya berfungsi dengan baik dan alangkah baiknya jika kita dapat menggunakan 2 jenis transistor yaitu tipe npn dan pnp.



DAFTAR RUJUKAN

Amos, Stand dan Mike James. 2000. Principles of Transistor Circuit. New Delhi: Devision of    Education and Proffesional.



Bird, jhon. 2003. Electrical and Electronic Principles and Technology. India:  Laserwords      

          Private Limited.



Eggleston,Dennis L. 2011. Basic Electronics for Scients and Engineers. New York: Cambridge    University Press.



Herman S.Pd. 2014. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar Lanjutan. Makassar: UIN.

Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung : ITB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I
T
N
A
I
L
I
R
P
A
H
M
U
J