JEMBATAN WHEATSTONE
Jurusan
Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar
Abstrak
Telah dilakukan praktikum
elektronika dengan judul “Jembatan Wheatstone”. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Jurusan
Pendidikan Fisika.. Praktikum
ini bertujuan untuk merakit rangkaian percobaan jembatan wheatston dan untuk
menghitung besarnya nilai resistor tertentu dalam suatu rangkaian jembatan
wheatstone. Dalam praktikum ini, ada beberapa variabel yang digunakan, yaitu: Variabel manipulasi (tegangan sumber), variabel respon (besar
hambatan pada potensiometer), dan variabel kontrol (resistor batu 1 KΩ, 1,2 KΩ, dan
10 KΩ). Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa hambatan pada potensiometer bernilai tetap
meskipun tegangan sumbernya diubah-ubah. Pembahasan: Dalam
pengambilan data dilakukan dengan tegangan sumber yang berbeda-beda yang
dimulai dari tegangan 3 V, 6 V, 9 V dan 12 V yang mana saat power supply sudah
dinyalakan kita memperhatikan jarum pada galvanometer. Jarum galvanometer harus
menunjukkan angka nol agar kita dapat memperoleh nilai
. Kesimpulan:pada
rangkaian jembatan wheatstone, R1
dan R3 di susun secara seri,
R2 dan Rx di susun secara seri sedangkan
galvanometer dipasang sebelum R2 dan setelah R1 dan
memanipulasi potensiometer (Rx) agar galvanometer menunjuk angka
nol. Saat galvanometer sama dengan nol maka
potensiometer dilepas dan diukur nilai
hambatannya dengan menggunakan multimeter.
Kata kunci:
Jembatan Wheatstone, Resistansi, Hambatan pada potensiometer (Rx)
TUJUAN
- Merakit rangkaian percobaan jembatan wheatstone.
- Dapat menghitung besarnya nilai resistor tertentu dalam suatu rangkaian jembatan wheatstone.
METODOLOGI EKSPERIMEN
TeoriSingkat
Pada
pertengahan abad 19 G.R. Kirchoff membuat dua rangkaian yaitu hukum pertama Kirchoff atau hukum titik cabang yang menyatakan bahwa pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang dengan
semua arus yang meninggalkan cabang tersebut. Hukum titik cabang Kirchoff
didasarkan pada kekekalan muatan. Muatan yang memasuki sebuah titik cabang
harus keluar, tidak ada yang hilang atau diambil. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah perubahan potensial mengelilingi
lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol (Giancoli, 2001: 104).
Sebuah rangkaian jembatan adalah jenis
sirkuit listrik di mana dua cabang sirkuit (biasanya secara paralel dengan satu
sama lain) adalah "bridge" oleh cabang ketiga yang terhubung antara
dua pertama cabang di beberapa titik menengah sepanjang mereka. Jembatan ini
awalnya dikembangkan untuk keperluan pengukuran laboratorium dan salah satu
titik bridging menengah sering disesuaikan ketika begitu digunakan. Bridge
sirkuit sekarang menemukan banyak aplikasi, baik linear dan nonlinear, termasuk
dalam instrumentasi, penyaringan dan konversi daya (Naval, 1970: 114).
Rangkaian
jembatan paling terkenal, jembatan Wheatstone, diciptakan oleh Samuel Hunter
Christie dan dipopulerkan oleh Charles Wheatstone, dan digunakan untuk mengukur
resistensi. Hal ini dibangun dari empat resistor, dua nilai yang dikenal R1
dan R3 (lihat gambar 1), salah satu yang tahan akan ditentukan Rx,
dan salah satu yang variabel dan dikalibrasi R2 . Dua simpul
berlawanan terhubung ke sumber arus listrik, seperti baterai, dan galvanometer
tersambung di dua simpul lainnya. Variabel resistor disesuaikan sampai
galvanometer membaca nol. Hal ini kemudian diketahui bahwa rasio antara
resistor variabel dan tetangganya R1 adalah sama dengan rasio antara
resistor yang tidak diketahui dan tetangganya R3, yang memungkinkan
nilai resistor yang tidak diketahui untuk dihitung
(Clarence, 2007: 43-44).
Jembatan wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan
untuk mengukur hambatan yang belum diketahui. Jembatan Wheatstone juga bisa
digunakan untuk mengkoreksi kesalahan yang dapat terjadi dalam pengukuran
hambatan menggunakan hukum ohm.Berikut ini adalah
gambar rangkaian jembatan Wheatstone:
|
Gambar 6.1 Jembatan Wheatstone
(Herman,
2013: 28-29).
Dari
gambar tersebut, jembatan wheatstone disusun atas 4 buah hambatan, yang mana 2
dari hambatan tersebut adalah hambatan variabel dan hambatan yang belum
diketahui besarnya yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik
diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Dengan mengatur sedemikian rupa
besar hambatan variabel sehingga arus yang mengalir pada Galvanometer = 0,
dalam keadaan ini jembatan disebut seimbang, sehingga sesuai dengan hukum Ohm
berlaku persamaan:
R1 x
R2 = R3 x
Rx
|
(1)
Rx
=
|
Persamaan diatas jika dijabarkan maka akan diperoleh
:
(2)
(Herman,
2013: 29).
Hukum
Ohm adalah persamaan yang sangat penting dan berguna dalam teori rangkaian
listrik. Itu justru mengungkapkan hubungan antara arus, tegangan dan resistansi
dengan persamaan matematika sederhana. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus melalui
konduktor dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding
terbalik dengan resistensi di dalamnya (Wang , 2010: 17-18).
AlatdanBahan
- Alat
- Multimeter 1 buah
- Galvanometer 1 buah
- Power supplay 1 buah
- Kabel penghubung 9 buah
- Komponen
- Resistor batu 1 KΩ 2 buah
- Resistor batu 1,2 KΩ 2 buah
- Resistor batu 10 KΩ 2 buah
- Potensiometer B10K 1 buah
Identifikasi Variabel
- Variabel kontrol = Resistor batu 1 KΩ, 1,2 KΩ, dan 10 KΩ
- Variable ukur =Besar hambatan pada potensiometer
- Variabel manipulasi = Tegangan sumber
Definisi Operasional
Variabel
- Resistor batu 1 KΩ, 1,2 KΩ, dan 10 KΩ merupakan besarnya nilai resistansi resistor tersebut adalah 1 KΩ, 1,2 KΩ, dan 10 KΩ yang sudah ditetapkan.
- Hambatan pada potensiometer merupakan besarnya hambatan potensiometer setelah dilepas dari rangkaian dan diukur dengan menggunakan multimeter dengan satuan ohm.
- Tegangan sumber adalah tegangan yang berasal dari catu daya yang menyebabkan timbulnya beda potensial pada potensiometer, yaitu sebesar 3 volt, 6 volt, 9 volt dan 12 volt..
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan alat dan komponen yang akan digunakan.
- Menentukan letak R1, R2, R3, dan Rx
- Membuat rangkaian seperti pada gambar berikut:RXVSGR2R3R1
Gambar
1: Rangkaian Jembatan Wheatstone
- Memberikan tegangan sumber sebesar 3 volt.
- Mengatur potensiometer (Rx) sehingga galvanometer menunjukkan angka nol.
- Melepaskan potensiometer dan mengukur nilainya menggunakan multimeter.
- Mengulangi langkah 3 dan 4 dengan nilai tegangan sumber yang berbeda yaitu 6 volt, 9 volt dan 12 volt.
- Mencatat hasil pengamatan pada table pengamatan.
- Mengulangi langkah 1-6 untuk nilai resistor yang berbeda.
HASIL
EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Hasil
Pengamatan
Kegiatan 1: Penentuan nilai resistor
tertentu pada rangkaian Jembatan Wheatstone
Tabel 1 :Penentuan nilai resistor
tertentu pada rangkaian Jembatan Wheatstone
R1 = 1 KΩ R2 = 1 KΩ R3 = 10 KΩ
No
|
Sumber tegangan DC ( volt )
|
R1
(KΩ)
|
R2
(KΩ)
|
R3
(KΩ)
|
Rx
(KΩ)
|
1
|
3
|
1
|
1
|
10
|
9,33
|
2
|
6
|
1
|
1
|
10
|
9,97
|
3
|
9
|
1
|
1
|
10
|
9,99
|
4
|
12
|
1
|
1
|
10
|
9,96
|
Kegiatan 6.2: Penentuan nilai resistor tertentu pada
rangkaian Jembatan Wheatstone
Tabel 6.2.1
:Penentuan nilai resistor tertentu pada rangkaian Jembatan Wheatstone
R1 = 1,2 KΩ R2 = 1,2 KΩ R3 = 10 KΩ
No
|
Sumber tegangan DC ( volt )
|
R1
(KΩ)
|
R2
(KΩ)
|
R3
(KΩ)
|
Rx
(KΩ)
|
1
|
3
|
1,2
|
1,2
|
10
|
9,20
|
2
|
6
|
1,2
|
1,2
|
10
|
9,19
|
3
|
9
|
1,2
|
1,2
|
10
|
9,88
|
4
|
12
|
1,2
|
1,2
|
10
|
9,85
|
Analisis Data
Penentuan
nilai resistor tertentu pada rangkaian jembatan wheatstone
- Saat sumber tegangan 3 volt dan nilai R :Persamaan umum
- Menghitung % perbandinganPersamaan Umum% perbandingan =
Tabel
6.1: Menghitung nilai Rx
analisis, nilai perbandingan dari percobaan.
No
|
Vs (Volt)
|
R1 (kΩ)
|
R2 (kΩ)
|
R3 (kΩ)
|
Rx analisis(kΩ)
|
Nilai perbandingan (%)
|
1
|
3
|
1
|
1
|
10
|
10
|
6,7
|
2
|
6
|
1
|
1
|
10
|
10
|
0,3
|
3
|
9
|
1
|
1
|
10
|
10
|
0,1
|
4
|
12
|
1
|
1
|
10
|
10
|
0,4
|
Tabel
6.2: Menghitung nilai Rx
analisis, nilai perbandingan dari percobaan.
No
|
Vs (Volt)
|
R1 (kΩ)
|
R2 (kΩ)
|
R3 (kΩ)
|
Rx analisis(kΩ)
|
Nilai perbandingan (%)
|
1
|
3
|
1,2
|
1,2
|
10
|
10
|
8,0
|
2
|
6
|
1,2
|
1,2
|
10
|
10
|
8,8
|
3
|
9
|
1,2
|
1,2
|
10
|
10
|
1,2
|
4
|
12
|
1,2
|
1,2
|
10
|
10
|
1,5
|
PEMBAHASAN
Kegiatan 1: menentukan
nilai resistor tertentu pada jembatan wheatstone
Pada
percobaan ini, kami menggunaka 3 buah resistor batu, yaitu resistor 1 KΩ dua buah dan resistor 10 KΩ 1 buah, juga digunakan potensiometer, power suplay
galvanometer dan ohmmeter. Dalam percobaan ini, komponen potensiometer yang
akan ditentukan besar hambatannya menggunakan ohmmeter setelah dimanipulsi
hingga galvanometer menunjukkan angka 0. Besarnya nilai resistansi potensiometer
yang diperoleh pada setiap tegangan sumber adalah 10 KΩ, dengan nilai persen perbandingan antara hasil
pengukuran dengan hasil analisis, yaitu: pada tegangan 3 volt diperoleh persen
perbandingan sebesar 6,7 %, pada tegangan 6 volt diperoleh persen perbandingan
sebesar 0,3 %, pada tegangan 9 volt diperoleh persen perbandingan sebesar 0,1
%, pada tegangan 12 volt diperoleh persen perbandingan sebesar 0,4 %.
Berdasakan persen perbandingan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pada
tegangan 6 volt, 9 volt dan 12 volt dapat dikatakan berhasil. Namun pada
tegangan 3 volt dikatakan gagal. Kegagalan ini disebabkan karena saat
pengambilan data untuk tegangan 3 volt, galvanometer tidak tepat menunjukkan
angka nol.
Kegiatan 2: menentukan nilai
resistor tertentu pada jembatan wheatstone
Pada
percobaan ini, kami menggunaka 3 buah resistor batu, yaitu resistor 1,2 KΩ dua buah dan resistor 10 KΩ 1 buah, juga digunakan potensiometer, power suplay
galvanometer dan ohmmeter. Dalam percobaan ini, komponen potensiometer yang
akan ditentukan besar hambatannya menggunakan ohmmeter setelah dimanipulsi
hingga galvanometer menunjukkan angka 0. Besarnya nilai resistansi potensiometer
yang diperoleh pada setiap tegangan sumber adalah 10 KΩ, dengan nilai persen perbandingan antara hasil
pengukuran dengan hasil analisis, yaitu: pada tegangan 3 volt diperoleh persen
perbandingan sebesar 8,0 %, pada tegangan 6 volt diperoleh persen perbandingan
sebesar 8,8 %, pada tegangan 9 volt diperoleh persen perbandingan sebesar 1,2
%, pada tegangan 12 volt diperoleh persen perbandingan sebesar 1,5 %.
Berdasakan persen perbandingan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa percobaan
yang kami lakukan gagal. Kegagalan ini disebabkan karena saat pengambilan data,
galvanometer tidak tepat menunjukkan angka nol.
SIMPULAN DAN DISKUSI
Simpulan
Simpulan
dari percobaan ini yaitu jembatan Wheatstone dirangkai dengan R1 dan R3 di susun
secara seri, R2 dan Rx di
susun secara seri sedangkan galvanometer dipasang sebelum R2 dan
setelah R1. Berdasarkan teori, nilai resistansi pada potensiometer
diperoleh dengan membagi R2 dengan
R1 kemudian hasilnya dikalikan dengan R3. Namun, pada percobaan ini nilai resistansi
potensiometer (RX) diperoleh dengan melepas potensiometer dari
rangkaian saat galvanometer menunjuk angka nol kemudian mengukur hambatannya
dengan multimeter.
Diskusi
Hasil diskusi dari kelompok kami
pada percobaan ini yakni sebaiknya sebelum memindahkan potensiometer untuk diukur hambatannya
menggunakan multimeter, prkatikan hendaknya lebih teliti dalam memperhatikan
galvanometernya, apakah jarum pada galvanometer sudah menunjuk angka nol atau
belum.
DAFTAR RUJUKAN
Bureau of Naval Personnel. 1970. Basic
Electricity. London: Courier Dover Publications.
Clarence
W. De Silva. 2007. Vibration monitoring, testing, and instrumentation.
China: CRC Press.
Giancoli, C
Douglas. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Herman. 2013. Penuntun
Praktikum Elektronika Dasar 1. Makassar: UIN Press.
Wang,
Meizhong. 2010. Understable Electric
Circuits Devices And Systems. London: Publish The Institution Of
Engineering And Thecnology.
LAMPIRAN
Analisis Data
Penentuan nilai resistor tertentu pada
rangkaian jembatan wheatstone
Kegiatan 1: Penentuan nilai resistor
tertentu pada rangkaian Jembatan Wheatstone
- Saat sumber tegangan 3 volt dan nilai R :R1 = 1 KΩR2 = 1 KΩR3 = 10 KΩPersamaan umum
atau
Maka:
= 10 Ω
- Saat sumber tegangan 6 Volt dan nilai R :R1 = 1 KΩR2 = 1 KΩR3 = 10 KΩ
Persamaan
umum
atau
Maka:
= 10 KΩ
- Saat tegangan sumber 9 volt dan nilai R :R1 = 1 KΩR2 = 1 KΩR3 = 10 KΩ
Persamaan
umum
atau
Maka:
= 10 KΩ
- Saat tegangan sumber 12 volt dan nilai R :R1 = 1 KΩR2 = 1 KΩR3 = 10 KΩ
Persamaan
umum
atau
Maka:
= 10 KΩ
- Menghitung % perbandingan
1. Vs = 3 V
% perbandinagan =
X 100%
=
X 100%
= 6,7 %
2. Vs = 6 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
= 0,3 %
3. Vs =
9 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
= 0,1 %
4. Vs =
12 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
= 0,4
%
Kegiatan 2: Penentuan nilai resistor
tertentu pada rangkaian Jembatan Wheatstone
- Saat sumber tegangan 3 volt dan nilai R :R1 = 1,2 KΩR2 = 1,2 KΩR3 = 10 KΩPersamaan umum
atau
Maka:
= 10 KΩ
- Saat sumber tegangan 6 Volt dan nilai R :R1 = 1,2 KΩR2 = 1,2 KΩR3 = 10 KΩPersamaan umum
atau
Maka:
= 10
KΩ
- Saat tegangan sumber 9 volt dan nilai R :R1 = 1,2 KΩR2 = 1,2 KΩR3 = 10 KΩ
Persamaan
umum
atau
Maka:
= 10 KΩ
- Saat tegangan sumber 12 volt dan nilai R :
R1
= 1 KΩ
R2
= 1 KΩ
R3
= 10 KΩ
Persamaan
umum
atau
Maka:
= 10 Ω
- Menghitung % perbandingan
1. Vs = 3 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
= 8 %
2. Vs = 6 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
= 8,8 %
3. Vs =
9 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
=
1,2 %
4. Vs =
12 V
% perbandingan =
X 100%
=
X 100%
= 1,5 %
terimakasih... sangat bermanfaat
BalasHapus